Nyabu di Dekat Pos Pengamanan TNI-Polri, 5 Warga Makassar Diciduk

Dalam operasi patroli gabungan TNI dan Polri di kawasan rawan konflik Kampung Sapiria dan Lorong Borta, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, lima pria dilaporkan ditangkap karena dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Penangkapan ini terjadi di dekat pos keamanan gabungan TNI‑Polri yang dibangun pasca bentrokan antarwarga di wilayah tersebut. Liputan6+2CNN Indonesia+2

Kronologi dan Penangkapan

  1. Patroli Gabungan
    Patroli dilakukan oleh tim gabungan TNI–Polri menyusul serangkaian tawuran antarpemuda di wilayah Sapiria–Borta. Inikatacoid+1

  2. Penangkapan Dua Sesi

    • Patroli dini hari (pukul ~02.00 WITA): Tiga orang berhasil diamankan. Inikatacoid+1

    • Patroli siang hari: Dua orang lainnya ditangkap di lokasi berbeda saat patroli kedua. Inikatacoid+1

  3. Identitas Terduga Pelaku
    Kelima pria yang ditangkap berinisial: TH (53), AH (35), ZK (39), DS, dan AP. Inikatacoid+1

  4. Barang Bukti
    Petugas menyita:

  5. Pengakuan
    Berdasarkan pemeriksaan awal, para terduga pelaku mengaku mengonsumsi sabu di dekat pos keamanan gabungan TNI–Polri. Inikatacoid

  6. Proses Lanjut
    Setelah diamankan, mereka beserta barang bukti akan diserahkan ke Satuan Narkoba Polrestabes Makassar untuk pemeriksaan dan penanganan hukum lebih lanjut. Inikatacoid

  7. Pos Keamanan & Konteks Keamanan Lokal
    Pos keamanan gabungan TNI–Polri di kawasan tersebut berdiri sebagai respons terhadap tawuran sebelumnya yang menyebabkan kerusakan dan ketegangan. Inikatacoid+1

  8. Kekuatan Keamanan Ditambah
    Sebelumnya dilaporkan bahwa 350 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan di beberapa pos pengamanan di Makassar untuk meredam potensi tawuran susulan. https://www.metrotvnews.com


Analisis dan Implikasi

1. Tautan Antara Tawuran dan Sabu
Penangkapan ini memperlihatkan keterkaitan kompleks antara konflik sosial (tawuran) dan penyalahgunaan narkoba. Keberadaan pos keamanan gabungan dimaksudkan sebagai upaya peredaman konflik, tetapi paradox-nya, lokasi inilah yang menjadi tempat konsumsi narkoba. Ini bisa menunjukkan bahwa masalah keamanan lokal bukan hanya soal kekerasan fisik, tetapi juga isu narkotika.

2. Strategi Penanganan Keamanan
Patroli gabungan TNI–Polri menunjukkan strategi preventif dua arah: mengamankan potensi tawuran sekaligus memberangus aktivitas narkoba. Namun, fakta bahwa sabu ditemukan dekat pos menandakan bahwa hanya pos saja tidak cukup; diperlukan intervensi sosial lebih dalam (edukasi, rehabilitasi) agar konsumsi narkoba bisa dikurangi.

3. Tantangan Penegakan Hukum & Rehabilitasi
Penangkapan akan beralih ke polisi narkoba, tapi penting untuk diikuti dengan program rehabilitasi. Bila hanya diproses secara pidana tanpa penanganan kecanduan, risiko residivis tetap tinggi.

4. Peran Masyarakat Lokal
Komandan Kodim Makassar menyebut bahwa stabilitas sangat bergantung pada “pelaporan cepat dan informasi akurat dari warga.” Inikatacoid Ini menekankan bahwa keamanan tidak bisa hanya dipegang oleh aparat; masyarakat lokal punya peran penting dalam deteksi dini dan kerja sama.


Kesimpulan

Penangkapan lima pria karena nyabu di dekat pos pengamanan TNI‑Polri di Makassar mengungkap masalah multi-dimensi: konflik sosial (tawuran), penyalahgunaan narkoba, dan tantangan penegakan keamanan di tingkat lokal. Operasi gabungan TNI–Polri memang mencerminkan pendekatan keras, tetapi untuk jangka panjang diperlukan strategi yang lebih menyeluruh — kombinasi penegakan hukum, rehabilitasi, dan harmonisasi masyarakat.