Menjelang periode libur akhir tahun (Natal & Tahun Baru, biasa disingkat “Nataru” 2025/2026), Pertamina Patra Niaga memproyeksikan bahwa kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline akan meningkat sebesar ± 2,3 % dibanding periode normal. detikfinance+2TvOne News+2
Selain itu, konsumsi energi lain seperti LPG juga diperkirakan tumbuh sekitar 3,3 %, sedangkan kebutuhan avtur (bahan bakar penerbangan) naik sekitar 2,4 %. detikfinance+2Warta Ekonomi+2
Di sisi lain, diperkirakan konsumsi solar (gasoil) akan sedikit menurun, sekitar –2,8 %, menyusul pembatasan operasional kendaraan berat/truk selama masa Nataru. detikfinance+1
📆 Faktor Pemicu Lonjakan: Mobilitas & Liburan
Menurut perusahaan, lonjakan konsumsi BBM dan energi ini dipicu oleh peningkatan mobilitas masyarakat karena liburan panjang:
-
Periode puncak diprediksi terjadi pada 24–25 Desember 2025 (Natal), 31 Desember 2025 – 1 Januari 2026 (Tahun Baru), serta masa arus balik 2–4 Januari 2026. TvOne News+2suara.com+2
-
Meningkatnya perjalanan darat dan udara, serta aktivitas rumah tangga saat liburan ikut mendorong konsumsi bensin, LPG, dan avtur. https://economy.okezone.com/+2Warta Ekonomi+2
✅ Siaga Distribusi: Pertamina Pastikan Stok & Infrastruktur Aman
Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Pertamina mengatakan telah menyiagakan infrastruktur layanan energi di seluruh Indonesia:
-
Tersedia sekitar 7.885 SPBU, 6.777 Pertashop, dan 6.634 agen LPG. detikfinance+2TvOne News+2
-
Ada juga layanan tambahan: sejumlah SPBU dan agen LPG diposisikan siaga 24 jam, serta fasilitas cadangan di jalur mudik/wisata untuk menjaga ketersediaan. Warta Ekonomi+2suara.com+2
-
Pertamina menegaskan stok BBM, LPG, avtur, dan gasoil telah aman per 25 November 2025 — sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan bahan bakar selama masa liburan. detikfinance+2detikfinance+2
🔎 Penjelasan Angka: Kenapa 2,3 %?
-
Proyeksi kenaikan tesebut berasal dari analisis pola mobilitas dan konsumsi BBM serta data historis periode Nataru sebelumnya yang menunjukkan lonjakan konsumsi seiring dengan mobilitas tinggi. detikfinance+2Warta Ekonomi+2
-
Meskipun ada kenaikan konsumsi bensin & LPG, konsumsi solar justru diprediksi turun karena berkurangnya aktivitas kendaraan berat/truk. Ini mencerminkan pergeseran jenis mobilitas — dari logistik ke komuter & wisata. detikfinance+1
⚠️ Catatan: Kenyamanan & Tantangan
-
Lonjakan permintaan tentu menuntut manajemen distribusi yang baik. Jika tidak, potensi antrean panjang di SPBU dan kelangkaan BBM bisa muncul — terutama di jalur mudik dan destinasi wisata.
-
Masyarakat disarankan untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan mengisi BBM sebelum titik padat.
-
Perlu terus dipantau efek pada lingkungan dan lalu lintas — mobilitas tinggi sering identik dengan kemacetan dan polusi.
🎯 Implikasi bagi Masyarakat
-
Bagi yang berencana mudik atau liburan selama Nataru: disarankan untuk mengecek ketersediaan bahan bakar dan menghindari berangkat di puncak arus jika memungkinkan.
-
Untuk transportasi umum atau pariwisata: operator perlu antisipasi kenaikan permintaan, dan sudah sebaiknya cek stok BBM & layanan sebelum menjalankan layanan.
-
Bagi pemerintah dan penyelenggara: penting menjaga distribusi merata, dan siaga logistik & supply chain untuk mencegah kekurangan bahan bakar di daerah.